SWARA DELI LOMPAT BATU NIAS.


Tradisi Fahombo Lompat Batu sebagai Bentuk Ritual Kedewasaan di Nias

Dibaca Normal 1 menit. Mengenal tradisi lompat batu yang berasal dari daerah Nias di Provinsi Sumatera Utara. tirto.id - Keragaman budaya di Indonesia begitu melimpah, salah satunya budaya lompat batu yang ada di Suku Nias, Sumatera Utara. Mulanya, budaya lompat batu adalah strategi dalam menyerang benteng pertahanan musuh.


10 Suku Di Pulau Sumatera Dan Lokasinya KATA OMED

Sejarah Tradisi Lompat Batu Nias. Tradisi Lompat Batu telah berlangsung berabad-abad yang lalu. Tradisi dilestarikan bersama budaya megalitikum di pulau seluas 5.625 km2 yang berpenduduk 700.000 jiwa dan dikelilingi Samudera Hindia. Tradisi Fahombo diwariskan secara turun temurun pada anak laki-laki.


Tradisi Lompat Batu Berasal dari Daerah Mana Ya? Cari Tahu Di Sini Yuk!

Awal mula tradisi lompat batu nias. Di Pulau Nias ini, khususnya bagian selatan, terdapat sebuah tradisi budaya yang sangat terkenal dan juga memiliki keunikan tersendiri. Tradisi tersebut adalah Hombo Batu atau lompat batu. Fahombo, nama lain dari tradisi ini, awal mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Lompat batu banyak dilakukan oleh masyarakat Nias bagian selatan. Salah satu lokasi wisata terkenal untuk pertunjukan lompat batu ini adalah di situs Bawomataluo. Kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli, lengkap dengan tradisi-tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum.


Inspirasi Istimewa Tradisi Fahombo Batu Atau Lompat Batu Berasal Dari

Informasi Awal #. TRIBUNNEWSWIKI.COM - Fahombo batu atau lebih dikenal dengan nama Lompat Batu merupakan tradisi yang berasal dari Suku Nias. Tradisi yang menjadi ciri khas masyarakat di Pulau Nias ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki dengan melompati batu yang tingginya mencapai 2 meter dengan ketebalan batu 40 sentimeter.


Inilah Tradisi Hombo Batu atau Lompat Batu di Nias

Tradisi lompat batu Bawomatulo Foto: Antara/Irsan Mulyadi. Ketika ritual fahombo dilaksanakan, pemuda Nias akan mengenakan pakaian adat pejuang Nias. Batu yang harus dilompati dalam fahombo berbentuk seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas yang datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar sekitar 1 meter, dan panjang.


Mengenal Tradisi Lompat Batu di Nias yang Tersohor

Hombo Batu merupakan tradisi yang muncul dari kebiasaan berperang antar-desa, masing-masing desa membentengi wilayahnya dengan batu atau bambu setinggi dua meter. Karena itu, tradisi lompat batu lahir dan dilakukan sebagai sebuah persiapan sebelum berperang. Baca juga: Menjelajah Situs Megalitik di Nias yang Berusia Ribuan Tahun.


Lompat Batu Atau Hombo Batu dari Pulau Nias djavalatte

Bentuk batu yang harus dilompati dalam fahombo seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar 90 cm, dan panjang 60 cm. Mereka yang akan melakukan tradisi lompat batu juga harus mempelajari teknik mendarat. Karena jika mendarat dalam posisi yang salah dapat menyebabkan cedera, baik.


Mengenal Fahombo, Tradisi Lompat Batu di Nias yang Lahir dari Perang

Tradisi Lompat Batu sebagai Simbol Budaya Nias. Kini, tradisi lompat batu bukan untuk persiapan perang antar suku atau antar desa tetapi sebagai ritual dan simbol budaya orang Nias. Tradisi ini menjaddi atraksi budaya untuk mengisi acara yang biasanya ditampilkan bersama atraksi tari perang, yang merupakan saduran dari peperangan di masa lampau.


Lompat Batu festival, literally means 'jumping over the stone' of Nias island Indonesia

Upacara adat lompat batu merupakan tradisi budaya yang berasal dari daerah Indonesia. Pada upacara ini, para pria akan saling melompati tumpukan batu yang disusun sedemikian rupa. Dalam budaya lokal, upacara ini dianggap sebagai bentuk penghormatan pada para leluhur serta sebagai wujud kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.


SWARA DELI LOMPAT BATU NIAS.

Namun, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, meskipun mereka telah dilatih sejak kecil. Masyarakat Nias percaya bahwa selain latihan ada unsur magis dari roh leluhur untuk seseorang yang berhasil melompati batu dengan sempurna. Awalnya, tradisi lompat batu berasal dari kebiasaan berperang antar desa suku-suku di pulau Nias.


Tradisi Lompat Batu Nias Diusulkan Jadi Warisan Dunia Bisniswisata

Tradisi Lompat Batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi 2 meter untuk menunjukkan bahwa mereka sudah pantas untuk dianggap dewasa secara fisik. Selain ditampilkan sebagai acara adat, Tradisi Lompat Batu ini juga bisa menjadi pertunjukan yang menarik, khususnya bagi para wisatawan yang datang ke sana.


Tradisi lompat batu dari Pulau Nias,Sumatera Utara

Tradisi lompat batu merupakan tradisi asli yang berasal dari daerah Nias, Provinsi Sumatera Utara. Warga Nias sendiri menyebut tradisi lompat batu sebagai hombo atau fahombo, tradisi ini biasanya dilakukan oleh para laki-laki suku Nias untuk menunjukkan bahwa mereka telah dewasa. Meski terlihat sederhana, tradisi yang dikemas secara adat ini.


YANG UNIK DARI TRADISI LOMPAT BATU DI NIAS

Salah satu tradisi yang paling terkenal dari masyarakat Nias Selatan adalah fahombo batu (lompat batu). Lompat batu ini khususnya dilakukan oleh masyarakat di Teluk Dalam. Berdasarkan website Warisan Budaya Takbenda Indonesia, tradisi lompat batu ini dilakukan oleh laki-laki. Ketinggian batu yang dilompati sekitar 2 meter dengan tebal 40 cm.


Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias Traverse.id

Ini adalah tradisi melompati tumpukan batu yang sangat tinggi yang dilakukan oleh pemuda-pemuda Suku Nias. Para pemuda melompati batu-batu tersebut untuk menyatakan bahwa diri mereka sudah dianggap dewasa secara fisik. Tinggi dari tumpukan tersebut adalah 2 meter dan tebalnya 40 sentimeter. Kesenian ini merupakan kesenian asli Suku Nias dan.


Inspirasi Istimewa Tradisi Fahombo Batu Atau Lompat Batu Berasal Dari

Tradisi lompat batu merupakan tradisi yang berasal dari Pulau Nias yang terkenal, sehingga pernah dijadikan icon pada uang lama, 1000 rupiah. Lompat batu berbentuk piramida dengan permukaan datar, dengan ketinggian bervariasi, berkisar 2-3 meter, dan 1,8-2,2 meter, dengan ketebalan kurang lebih 40 cm.

Scroll to Top