Arakarakan Gunungan Hasil Bumi Meriahkan Merti Desa Wisata Kemetul UngaranNews
Ratusan warga berebut gunungan hasil bumi dalam tradisi nyadran menyambut datangnya bulan suci ramadhan di Masjid Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Tradisi nyadran yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam ditandai dengan kirab mengarak 2 buah gunungan hasil bumi.
Gunungan, Hasil Bumi si Pembawa Berkah Indonesia Kaya
Ratusan warga berebut gunungan hasil bumi dalam tradisi nyadran menyambut datangnya bulan suci ramadhan di Masjid Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta di Dusun.
Berebut berkah di Grebeg Selarong 2015 Tri Hartanto's blog
Sebanyak 20 gunungan berisi hasil bumi yang dihadirkan dalam kegiatan ini pun ludes jadi rebutan masyarakat. Acara ini dilangsungkan di kawasan Alun-alun Wates Kulon Progo pada siang hingga sore ini. Kegiatan dimulai dengan kirab yang diikuti oleh bregada dan rombongan kontingen pembawa gunungan dari 12 kapanewon dan instansi pemerintah.
Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan Hasil Bumi untuk Ngalab Berkah
Gunungan sendiri merupakan berbagai makanan hasil bumi yang disusun menyerupai sebuah gunung. Gunungan sebenarnya menjadi sebuah simbol dari kemakmuran Keraton Yogyakarta yang akan dibagikan kepada masyarakat. Sebagian masyarakat percaya semua bagian yang terdapat pada gunungan akan membawa berkah bagi kehidupan mereka.
Gunungan Hasil Bumi dan Air Suci Diserbu Warga Dinas Komunikasi dan Informatika
KULON PROGO, KOMPAS.com - Ribuan orang tumpah ruah di gelaran Nyadran Agung 2024 yang berlangsung di alun-alun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu (6/3/2024).. Mereka berebut sayur mayur, hasil bumi, dan jajanan dari 20 gunungan yang datang dari atau kecamatan-kecamatan dan BUMD yang ada di Kulon Progo. "Tradisi nyadran yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Tradisi Sedekah Bumi, Ratusan Warga di Pati Berebut Gunungan Hasil Bumi dan Nasi Berkat
Gunungan buah, sayuran dan hasil bumi serta ketan diperebutkan warga Pongangan, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam sedekah bumi 16 Januari 2018 lalu. Seusai acara mengarak bende dan payung pusaka, ada ritual gendingan di kompleks makam Ki Ageng Betiring. Nyanyian dari sang waranggono (biduan) diiringi gamelan jawa menembangkan.
Contoh Gunungan Buah Homecare24
Setelah dua tahun berhenti karena pandemi, ratusan warga lintas usia kembali berkumpul mengikuti kirab budaya apitan sedekah bumi di Desa Getas Pejanten, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah Kirab budaya yang berlangsung secara turun temurun itu para peserta pawai banyak yang beriring-iringan membopong gunungan hasil bumi. Tinggi gunungan bermacam-macam, antara 1 sampai 5 meter. Tidak
KIRAB 77 GUNUNGAN HASIL BUMI ANTARA Foto
Festival Pesona Sambelia di Lombok Timur adalah contoh nyata bagaimana budaya dan hasil bumi dapat disatukan dalam perayaan yang meriah. Gunungan dan pawai dulangan merupakan budaya yang menggambarkan hasil bumi berupa cabai, jagung, perikanan, kacang panjang, dan bawang menjadi simbol yang kuat dalam memperingati keanekaragaman alam dan kehidupan manusia.
Gebyar Gunungan Hasil Bumi, Ada Tumpeng Durian Setinggi 5 Meter YouTube
Tradisi "Ruwat Bumi" ini menjadi salah satu contoh kebudayaan yang ada di daerahku yaitu Kabuptaen Tegal. Dengan ragam masyarakatnya yang khas serta dengan bahasa"ngapaknya" membuat keunikan tersendiri dan menjadi ciri khas yang sangat menonjol bagi masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya. Cek berita, artikel, dan konten yang lain di.
Ratusan Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi, Untuk Keberkahan Warga Dusun Conge Ngembalrejo Kudus
Wonosobo -. Ribuan warga Wonosobo berebut 15 gunungan hasil bumi saat pisowanan agung di Alun-alun Wonosobo, hari ini. Tradisi ini merupakan puncak kegiatan hari jadi Kabupaten Wonosobo ke-198. Pantauan di lokasi, Senin (24/7/2023), Gunungan yang berisi aneka buah dan sayuran seperti terong, cabai, kubis, daun bawang ini dibawa dari Pendopo.
Meriah, Kirab Gunungan Hasil Bumi Dalam Festival Seni dan UMKM Petarukan Pemerintah Kabupaten
Tradisi yang hingga kini masih terus dipertahankan hingga sekarang adalah Tradisi rebutan hasil bumi yang berbentuk gunungan. Tradisi ini juga merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas rezeki dan hasil bumi yang berlimpah. Biasanya, masyarakat Bojonegoro akan menyusun hasil tanaman, seperti buah-buahan salak yang masih segar dan juga ketupat.
Contoh Gunungan Buah Homecare24
Prosesi tradisi padusan terakhir adalah mengarak dua gunungan sayuran dan buah-buahan hasil bumi warga Desa Sidowayah ke tanah lapangan. Dua gunungan itu kemudian diperebutkan oleh warga. Muhajit mengatakan, tradisi padusan di Desa Sidowayah merupakan agenda tahunan dan turun temurun. Tujuannya adalah untuk membersihkan secara lahir dan batin.
Contoh Gunungan Hasil Bumi Homecare24
Sebanyak 17 gunungan berupa hasil bumi dikirab dari halaman DPRD Kabupaten Kulon Progo hingga alun-alun Wates. Sesampainya di kompleks Alun-alun Wates dilaksanakan seremonial dan diperebutkan. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Eka Pranyata mengatakan kegiatan tradisi tersebut dilakukan setiap mendekati bulan ramadan dan sudah.
Kirab Gunungan Hasil Bumi Silurah ANTARA Sumbar
Baca juga: Tradisi Grebek Suro di Lumajang, Ada Gunungan Hasil Bumi hingga Kubur Kepala Sapi. Ada beberapa macam gunungan di Keraton Yogyakarta, antara lain gunungan lanang (laki-laki), satu gunungan wadon (perempuan), gunungan dharat, satu gunungan gepak, dan satu gunungan pawuhan. Gunungan ini dibawa oleh para abdi dalem yang menggunakan.
Berebut Gunungan Hasil Bumi di Ruwat Bumi Guci Sekretariat Daerah
Sesuai dengan namanya, gunungan bumi tentu saja terbuat dari hasil dari bumi yang disusun menjadi sebuah gunungan. Masyarakat di Desa Giritengah biasanya membuat gunungan hasil bumi ketika hari-hari penting seperti suronan atau ritual paguyuban. Tujuan dari gunungan bumi adalah sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Gunungan ini terdiri dari beraneka ragam seperti sayur mayur, timun, cabai.
GUNUNGAN HASIL BUMI SE KAB. PEKALONGAN YouTube
Sebanyak 17 gunungan berupa hasil bumi dikirab dari halaman DPRD Kabupaten Kulon Progo hingga alun-alun Wates. Sesampainya di kompleks Alun-alun Wates dilaksanakan seremonial dan diperebutkan. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, Eka Pranyata mengatakan kegiatan tradisi tersebut dilakukan setiap mendekati bulan ramadan dan sudah berlangsung bertahun-tahun.