Benteng Fort De Kock YouTube


Informasi Benteng Fort de Kock Jam Buka & Tiket Masuk Pergiyuk!

Fort de Kock was a 19th-century Dutch sconce fortification established over a hill in Bukittinggi, West Sumatra, Indonesia.


Benteng Fort De Kock Bukittinggi diyahrestiyati

Benteng De Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock sewaktu menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock.. Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini.


Educational Tourism in Benteng Fort de Kock Best Travel Destinations

In the post-war era, from 1945 to 1949, Benteng Fort Rotterdam was briefly repossessed by the Dutch during their military aggression. However, the fortress finally found its true calling in the 1970s when the Indonesian government undertook a meticulous restoration, breathing new life into this architectural masterpiece.


Benteng Fort de Kock, Jejak Sejarah Era Perang Paderi Indonesia Kaya

Originally built in 1825 by Captain Bouer and named it after Baron Hendrik Merkus de Kock, Vice Governor of Dutch Indies, this fort was built on top of the hill to defend from the local inhabitants during the Padri Wars (1821-1837). There is not much left of the old fort but its a nice place to take a walk. Entrance fee is IDR 20,000 for.


Benteng Fort de Kock Bukittingi Wisata Sumatera Barat YouTube

Benteng peninggalan zaman kolonial ini dibangun di atas Bukit Jirek dengan ketinggian 958 meter di atas permukaan laut (mdpl). Keberadaan Benteng Fort de Kock ternyata juga terkait dengan asal-usul Kota Bukittinggi dan peristiwa Perang Paderi. Baca juga: Benteng Marlborough, Benteng Terbesar Inggris di Asia Tenggara.


Objek Wisata Benteng Fort De Kock Bukittinggi Sumatera Barat YouTube

Benteng fort de kock.situs sejarah yg jadi objek wisata terkemuka di kota bukittinggi.sebuah lokasi militer di yg du desain dgn taman indah.didirikan pada zaman penjajajan belanda ke indonesia,yg pada zaman itu,benteng de kock,di fungsikan sebagai central di garis pertahanan belanda.di kelilingi meriam yg masih orisinil hingga sekarang.


Gambar Benteng Fort De Kock Terbaru

Benteng Fort de Kock yang pada masa itu dibangun saat Baron Hendrik Merkus de Kock menjadi Komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, difungsikan sebagai benteng pertahanan dari serangan rakyat Minangkabau yang melakukan perlawanan atas penindasan dan bentuk kesewenang-wenangan Belanda, terutama sejak pecahnya Perang Padri pada tahun 1821-1837.


Benteng Fort De Kock YouTube

Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada 1825 untuk menangkal gempuran rakyat Minangkabau selama Perang Padri. Nama Benteng Fort de Kock sendiri diambil dari nama Baron Hendrik Merkus de Kock, komandan der Tropen dan wakil gubernur jenderal Hindia Belanda saat itu, yang berkedudukan di Bukittinggi. Saat ini, kawasan benteng telah dipugar.


Foto Benteng Fort de Kock, Jejak Belanda di Bukittinggi pada Masa Perang Paderi Halaman 2

Originally built in 1825 by Captain Bouer and named it after Baron Hendrik Merkus de Kock, Vice Governor of Dutch Indies, this fort was built on top of the hill to defend from the local inhabitants during the Padri Wars (1821-1837). There is not much left of the old fort but its a nice place to take a walk. Entrance fee is IDR 20,000 for.


Benteng Fort de Kock, Jejak Sejarah Era Perang Paderi Indonesia Kaya

Originally built in 1825 by Captain Bouer and named it after Baron Hendrik Merkus de Kock, Vice Governor of Dutch Indies, this fort was built on top of the hill to defend from the local inhabitants during the Padri Wars (1821-1837). There is not much left of the old fort but its a nice place to take a walk. Entrance fee is IDR 20,000 for.


Mengunjungi Benteng Fort de Kock di Bukittinggi Dian Restu Agustina's Blog

Originally built in 1825 by Captain Bouer and named it after Baron Hendrik Merkus de Kock, Vice Governor of Dutch Indies, this fort was built on top of the hill to defend from the local inhabitants during the Padri Wars (1821-1837). There is not much left of the old fort but its a nice place to take a walk. Entrance fee is IDR 20,000 for.


Dunia Foto Benteng Fort de Kock, Bukittinggi, Sumatera Barat

What restaurants are near Benteng Fort de Kock? Restaurants near Benteng Fort de Kock: (0.07 mi) Family Benteng Indah (0.10 mi) De Kock Cafe (0.10 mi) Hau's Tea Bukittinggi (0.08 mi) RM Mak Sari (0.08 mi) Kopigo; View all restaurants near Benteng Fort de Kock on Tripadvisor.


Benteng Fort De Kock di Bukittinggi Atourin

Benteng Fort De Kock adalah saksi bisunya Dahulu Belanda pernah menjajah Indonesia selama lebih dari 300 tahun. Bukittinggi, Sumatera Barat termasuk salah satu markas Belanda.


Benteng Fort de Kock, Jejak Sejarah Era Perang Paderi Indonesia Kaya

Kisah Awal Benteng Fort de Kock. Benteng Fort de Kock didirikan sekitar tahun 1826 oleh seorang kapten bernama Johan Heinrich Conrad Bauer. Saat itu ia menjadi pemimpin salah satu satuan pasukan tentara Hindia-Belanda di wilayah pedalaman Sumatera Barat. Dulunya, benteng ini dinamai 'Sterreschans' yang artinya benteng pelindung.


Mengunjungi Benteng Fort de Kock di Bukittinggi Dian Restu Agustina's Blog

Benteng yang terletak di puncak Bukit Jirek ini menjadi saksi kegigihan pasukan Paderi yang dipimpin oleh Imam Bonjol dalam melawan pasukan Hindia Belanda. Dibangun pada tahun 1825, Benteng Fort de Kock didesain oleh Kapten Bauer dan berlokasi di Bukit Jirek Negeri Bukittinggi. Tinggi dari benteng tersebut adalah 20 meter memiliki warna hijau.


Benteng Fort de Kock, Jejak Sejarah Era Perang Paderi Indonesia Kaya

Namun saat ini, kawasan benteng telah dipugar oleh pemerintah daerah dan berubah menjadi Taman Kota Bukittinggi dan menjadi salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat. Benteng Fort de Kock didirikan sekitar tahun 1826 oleh seorang kapten bernama Johan Heinrich Conrad Bauer. Baca juga: Tempat Wisata Padang, Kuliner Roti Tenong Khas Padang Panjang yang Bisa Ditemukan di Pasar Baru

Scroll to Top