Alasan Melakukan Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa


Alasan Melakukan Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa Terhadap Belanda. Sultan Ageng Tirtayasa mulai berkuasa pada tahun 1651-1683. Dia dikenal sangat tegas melawan Belanda.


Alasan Melakukan Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa

Tapi, Ia berani untuk menolak mempersetujui perjanjian tersebut. Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa mulai menyasar pabrik pabrik serta perkebunan milik VOC pada tahun 1656. Para pasukan kesultanan Banten melakukan perlawanan dengan cara sabotase, serta membakar kampung kampung yang menjadi markas pertahanan Belanda.


Biografi Sultan Ageng Tirtayasa Riwayat Hidup dan Perjuangannya Best Seller Gramedia

Sultan Ageng Tirtayasa yang menjalankan politik anti VOC mempersulit upaya monopoli rempah-rempah VOC di Banten. Hal ini menyebabkan konflik antara Banten melawan VOC. VOC menggunakan taktik devide et impera (adu domba) dengan menebar isu bahwa Sultan Ageng Tirtayasa akan mengangkat Pangeran Purbaya (adik Sultan Haji) sebagai Sultan Banten.


SEJARAH sultan ageng tirtayasa BANTEN MELAWAN VOCsejarah banten YouTube

Sultan Ageng Tirtayasa menolak monopoli perdagangan VOC karena merugikan Banten. Selanjutnya, Sultan Ageng Tirtayasa kemudian melakukan perlawanan demi menjadikan Banten sebagai pelabuhan terbuka yang terbesar di masa itu. Dalam buku Suma Oriental karya Tome Pires, diceritakan, Banten memang mempunyai lokasi sangat strategis sebagai pusat.


belajar IPS, Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC YouTube

Namun, kehadiran Sultan Ageng Tirtayasa menyulitkan kerja sama antara VOC dengan rakyat Banten. Sultan Ageng Tirtayasa merupakan salah satu Raja Banten yang berkuasa pada tahun 1651 hingga 1683. Di masa kepemimpinannya, Tirtayasa melakukan segala cara untuk memerangi pihak Belanda. Lantas, bagaimana kisah perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa.


Alasan Melakukan Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Haji kemudian mengutus 52 orang keluarganya ke Ketos, dan pada malam menjelang tanggal 14 Maret 1683 iring-iringan Sultan Ageng Tirtayasa memasuki Istana Surosowan. Setibanya di Istana Surosowan, Sultan Haji dan VOC segera menangkap Sultan Ageng Tirtayasa dan dipenjarakan di Batavia sampai ia meninggal tahun 1692.


Kisah Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa Melawan Penjajah Belanda

Haji of Banten. House. Azmatkhan. Father. Abu al-Ma'ali Ahmad of Banten. Religion. Sunni Islam. Tirtayasa (1631-1695), complete stylized name Sultan Ageng Tirtayasa, also known as Ageng and Abulfatah Agung, [1] was the sixth sultan of Banten (on Java in modern Indonesia) and reigned during the kingdom's golden age.


Biografi Sultan Ageng Tirtayasa Neofotografi

Baca juga: Alasan Sultan Ageng Tirtayasa Melakukan Perlawanan terhadap VOC. Salah satu bentuk perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa adalah melakukan penyerangan dengan sistem gerilya terhadap Batavia lewat darat, dan serangan-serangan kecil melalui laut. Pada 1656, dua kapal VOC berhasil rampas oleh pihak Banten dan dilakukan pula perusakan.


Biografi Sultan Ageng Tirtayasa Lengkap Gambaran

Asal-usul dan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad (sultan Banten ke-5) dan Ratu Martakusuma yang lahir pada 1631. Kakeknya bernama Sultan Abdulmafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal sebagai Sultan Agung, sultan Banten ke-4 yang juga gigih memerangi Belanda.


Gudang Belajar Bagan Bentuk Perlawanan Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Pangeran

SULTAN Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu ak Maali Ahmad (Sultan Banten periode 1640-1650) dan Ratu Martakusuma. Sejak kecil, ia bergelar Pangeran Surya, kemudian ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi Sultan Muda yang bergelar Pangeran Dipati. Setelah kakeknya meninggal dunia pada 10 Maret 1651, ia diangkat sebagai Sultan Banten ke-6 dengan gelar Sulthan Abdul Fattah Al-Mafaqih.


Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

Dibaca Normal 1 menit. Sejarah perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC di Kesultanan Banten terkait dengan persaingan dagang dan intrik kekuasaan. tirto.id - Kesultanan Banten pernah dipimpin oleh raja yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683 M). Pada periode kepemimpinannya tersebut, raja yang dikenal sebagai Pangeran Surya ini.


Alasan Melakukan Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC. Bobo.id - Penjajahan yang dilakukan Belanda pada Indonesia melalui berdirinya VOC memberikan banyak dampak buruk. Tentunya dampak buruk itu membuat banyak tokoh daerah melakukan perlawanan, seperti yang dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa yang merupakan pemimpin dari kesultanan Banten.


Gambar Pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa Terbaru

Sultan Ageng Tirtayasa dikenal gigih melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda di Serang, Banten sehingga beliau diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia. Sultan Ageng Tirtayasa meninggal di Batavia, Hindia Belanda tahun 1692 pada sekitar umur 60-61 tahun.


Sejarah Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa Terhadap VOC

Perlawanan Banten terhadap VOC. Pada masa kolonial, Banten merupakan salah satu kesultanan yang sangat maju sehingga banyak menarik pedagang untuk singgah di sana, salah satunya Belanda. Di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa sekitar tahun 1650-an, Banten mulai mengalami perkembangan pesat dan menjadi daerah yang populer.


Biografi Sultan Ageng Tirtayasa Lengkap Gambaran

Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar di Nusantara. Ketika situasi konflik semakin memanas, Sultan Ageng Tirtayasa menitahkan Sultan Haji menjadi orang yang mengurus masalah dalam negeri Banten pada 1671. Namun, terkait masalah dengan luar negeri menjadi urusan Sultan Ageng Tirtayasa sendiri.


Sejarah Kejayaan kesultanan Banten Sultan Ageng Tirtayasa YouTube

Sultan Ageng Tirtayasa tidak menyukai VOC. Sultan Ageng Tirtayasa berperang melawan VOC karena beberapa sebab, di antaranya adalah sebagai berikut: Adanya Blokade dan gangguan yang dilakukan VOC terhadap kapal dagang dari Cina dan Maluku yang akan menuju Banten. Adanya keinginan VOC untuk memonopoli perdagangan di kawasan pesisir Jawa. VOC.

Scroll to Top